TUGAS 3 APSI FEASIBILITY STUDY

 TUGAS 3 APSI FEASIBILITY STUDY APLIKASI SIMPEG

Study Case

    Aplikasi kepegawaian adalah sebuah sistem untuk pengelolaan data dan kegiatan kepegawaian pada sebuah instansi, misalnya saja pada instansi Sekolah, instansi Pemerintahan dan lain sebagainya. Program aplikasi Aplikasi kepegawaian bisa dibuat dengan berbasis Desktop juga bisa dibuat berbasis web (web base).
    Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) merupakan suatu aplikasi kepegawaian yang berfungsi untuk mengelola data, manajemen dan administrasi kepegawaian sebuah instansi, perguruan tinggi ataupun perusahaaan. Aplikasi kepegawaian menjadi solusi tepat bagi sebuah instansi, perusahaaan ataupun perguruan tinggi dalam mengatasi masalah manajemen kepegawaian.
    Perusahaan A ingin mengembangkan aplikasi Simpeg dengan analisis dana sebesar Rp120.000.000 untuk pengembangan, estimasi penghematan biaya Rp30.000.000 per tahun, estimasi pendapatan Rp70.000.000 per tahun, dan estimasi balik modal 3 tahun. 
    Secara spesifik tujuan dari pengembangan Simpeg/aplikasi kepegawaian adalah untuk mendukung integritas data, kemudahan pengaksesan, dan kemudahan pengelolaan sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan dan fungsi dalam bidang administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien.
    Dari aplikasi Simpeg ini kita akan banyak mendapat manfaat seperti pencarian data pegawai dengan mudah dan cepat, untuk membuat laporan sangat mudah dibandingkan dengan secara manual, memudahkan pekerjaan yang berhubungan dengan kepegawaian, dapat melihat informasi pegawai secara cepat dan akurat, dapat denga cepat merencenakan kebutuhan pegawai dan masih banyak yang lain.

Definisi Feasibility Study

    Feasibility study adalah studi analisis yang memperhitungkan semua faktor dalam proyek, termasuk pertimbangan ekonomi, hukum, teknis, dan timeline. Feasibility study dilakukan untuk memastikan kemungkinan penyelesaian proyek dengan sukses. Feasibility sangatlah penting bagi perusahaan karena dapat membantu memberitahu persepsi tentang apa saja manfaat yang diterima dari proyek tersebut. Waktu tepat untuk perusahaan melakukan feasibility study adalah pada masa awal proyek dimulai terutama saat tahap desain perencanaan. Bagi perusahaan ternama, feasibility study dibuat untuk mengevaluasi dan menguji kelemahan dan kekuatan dari sebuah rencana proyek secara faktual.

Manfaat Feasibility Study

    Tujuan utama dari Feasibility Study adalah menjadi strategi pemasaran yang bisa membantu perusahaan dalam meyakinkan stakholder secara bijaksana untuk dapat menarik minta ke dalam proyek. Feasibility Study penting dilakukan untuk mengembangkan sebuah proyek atau bisnis. Studi kelayakan juga bermanfaat untuk menghindari potensi yang bisa menghambat operasional sebuah proyek dan menentukan berapa jumlah keperluan dana untuk menjalankan proyek tersebut.

Jenis-Jenis Feasibility Study

1. Technical Feasibility (Kelayakan Teknis)
    Kelayakan teknis merupakan jenis feasibility study yang digunakan dalam menentukan apakah suatu organisasi atau perusahaan memiliki sumber daya. Indikator technical feasibility dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain teknis, teknologi, tenaga kerja, analisis situs, dan angkutan.
    Berikut adalah analisis kelayakan teknis yang harus dilakukan untuk mengevaluasi pengembangan Simpeg:
  • Aplikasi Simpeg perlu terintegrasi dengan sistem yang sudah ada sehingga dapat memunculkan resiko terkait kompleksitas integrasi. Diperlukan upaya tambahan dari departemen IT untuk memahami sistem yang sudah ada, menyesuaikan interfacenya, dan mengatasi masalah kompatibilitas.
  • Aplikasi Simpeg membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan keahlian dalam mengembangkan aplikasi Simpeg dapat mempengaruhi kulitas pengembangan. Perlu dipastikan bahwa tim IT atau pengembang aplikasi memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai, serta tersedia sumber daya yang cukup untuk menyelesaikan proyek.
  • Evaluasi apakah perangkat keras dan infrastruktur yang ada sudah memadai untuk menangani beban kerja Aplikasi Simpeg yang diharapkan.
  • Periksa apakah teknologi yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi Simpeg sudah tersedia dan dapat diakses dengan mudah.

2. Economic feasibility (Kelayakan Ekonomi)

    Kelayakan ekonomi umumnya menggunakan analisis biaya-manfaat (cost benefit analysis) untuk membandingkan biaya keuangan dengan manfaat yang diproyeksikan. Kelayakan ekonomi ditinjau dari beberapa aspek di antaranya investasi awal, sumber daya untuk mendapatkan modal, dan pengembalian investasi.

          Perusahaan A memilik asumsi dana sebesar Rp120.000.000 untuk pengembangan, estimasi penghematan biaya Rp30.000.000 per tahun, estimasi pendapatan Rp70.000.000 per tahun, dan estimasi balik modal 3 tahun. Dilakukan asumsi cost-benefit feasibility study sebagai berikut:

  • Present Value (PV)
            PV dapat dihitung dengan rumus:

            PV = FV / (1 + r)^n

Dimana :

FV = Future Value (nilai masa depan)

r = Discount Rate (tingkat diskonto)

n = Jangka waktu

Diketahui:

FV = 120.000.000

r = 10%

n = 4 tahun

Maka, perhitungannya adalah

PV = 120.000.000 / (1 + 0,1)^4

PV = 120.000.000 / 1,4641

PV = Rp81.961.614

  • ROI (Return on Investment)
            ROI dapat dihitung dengan rumus:

ROI = (gain from investment - cost of investment) / cost of investment

Diketahui:

Gain from investment (untung) = Rp210.000.000 dan cost of investment (biaya pengembangan) = Rp120.000.000

Maka, perhitungannya adalah

ROI = (210.000.000 - 120.000.000) / 120.000.000 * 100%

ROI = 0,75%

  • BEP (Break Event Point)

            BEP dapat dihitung dengan rumus:
            BEP = fixed costs / (price per unit - variable costs per unit)
            Diketahui:
            Fixed costs = 70.000.000
            Price per unit = 5.000.000
            Variable costs per unit = 2.500.000
            Maka, perhitungannya adalah
            BEP = 70.000.000 / (5.000.000 - 2.500.000)
            BEP = 70.000.000 / 2.500.000
            BEP = 28 unit
    Jadi, BEP tercapai 28 bulan (1 unit per bulan) atau 2,3 tahun setelah aplikasi diluncurkan
  • NPV (Net Present Value)

            NPV dapat dihitung dengan rumus:
            NPV = PV - Cost of Investment
            Diketahui:
            PV = Rp81.961.614
            Cost of Investment = 120.000.000
            Maka, perhitungannya adalah
            NPV = Rp81.961.614 - Rp120.000.000
            NPV = -Rp38.038.386
NPV tersebut memiliki jumlah negatif, berarti proyek ini mungkin tidak menghasilkan nilai sekarang yang cukup untuk mencapai tingkat pengembalian yang diharapkan. Maka dari itu, perlu dipertimbangkan lagi untuk beberapa faktor seperti cost of investment, price per unit, variable cost per unit, dll.

3. Organizational Feasibility (Kelayakan Organisasi)

        Kelayakan organisasi mengacu pada analisis proyek berdasarkan perencanaan kapasitas, sumber daya, sasaran bisnis, dan tujuan bisnis. Indikator yang dilakukan mengacu pada beberapa faktor yaitu struktur organisasi bisnis, struktur hukum bisnis, serta kompetensi, ketrampilan profesional, dan pengalaman tim manajemen.

        Dalam pengembangan aplikasi Simpeg, organisasi atau perusahaan perlu mengevaluasi ketersediaan sumber daya manusia mencakup tim pengembang yang berkualifikasi, anggaran yang memadai, dan infrastruktur IT yang memadai. Selain itu, penting untuk mendapatkan dukungan penuh dari manajemen perusahaan dalam pengembangan dan penggunaan aplikasi kepegawaian. Semua tim di perusahaan serta manajemen harus memahami nilai dan manfaat dari aplikasi tersebut. Perusahaan juga perlu memastikan bahwa seluruh pegawai siap untuk mengadopsi perubahan ini dan mempertimbangkan kebutuhan pelatihan dan dukungan pengguna dalam menggunakan aplikasi pegawai.

REFERENSI:

  • https://fajarbaskoro.blogspot.com/2018/10/apsi-feasibility-study.html
  • https://info.populix.co/articles/feasibility-study-adalah/



Comments

Popular Posts